Kinerja karyawan berpengaruh secara langsung pada perkembangan perusahaan. Agar mudah mencapai tujuan yang akan di capai oleh perusahaan, tentu mempekerjakan karyawan dengan kinerja terbaik dan handal menjadi keutamaan.
Penilaian kinerja yang efektif menargetkan kemampuan dan keterampilan karyawan untuk melaksanakan tugas pekerjaannya. Dalam hal ini diperlukan tolok ukur yang objektif dan proses evaluasi dilakukan secara berkala. Proses penilaian kinerja akan efektif jika memenuhi poin-poin berikut:
1. Adil
Adil artinya berdasarkan standar SOP penilaian kinerja pegawai yang telah disepakati. Setidaknya ada 5 elemen yang harus diperhatikan. Diantaranya adalah target kinerja yang jelas, target yang terkait dengan deskripsi pekerjaan, tujuan yang disepakati bersama, pertemuan tatap muka, dan diskusi.
2. Objektif
Penilaian dilakukan dengan cara yang objektif. Nilai-nilai yang diberikan tidak memandang seorang pegawai secara subyektif, melainkan berdasarkan tingkat pencapaiannya. Beberapa pertimbangan penting dalam hal ini adalah kemampuan menilai, data aktual, keberanian atau ketegasan, baik buruknya perilaku karyawan, formulir penilaian kinerja karyawan yang tidak rumit, dan sistem penilaian yang terstruktur.
Tahapan penilaian Kinerja Karyawan
Penilaian kinerja karyawan yang baik harus disiapkan dengan sebaik-baiknya. Berikut ini adalah beberapa tahapan penilaian kinerja karyawan yang perlu dilakukan agar dapat melakukan penilaian kinerja yang efektif, antara lain:
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan proses penilaian kinerja umumnya disusun pada awal tahun dan ditujukan untuk satu tahun ke depan. Tahap perencanaan harus mempertimbangkan penetapan tujuan kinerja yang diharapkan dari pegawai, kompetensi apa yang harus dimiliki pegawai, dan penetapan standar penilaian kinerja agar ideal.
Pada tahap perencanaan, penilaian kinerja pegawai juga harus diperhatikan mengenai sistem atau metode yang digunakan. Sehingga penilaiannya benar-benar objektif.
2. Tahap Persiapan Data
Tahap kedua ini meliputi penyiapan data terkait kinerja dan perilaku pegawai. Tenaga yang dibutuhkan dapat berupa laporan, catatan, hasil bimbingan terakhir, atau data lainnya.
3. Tahap Diskusi
Semua data yang telah dikumpulkan digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja karyawan dan upaya untuk memberikan umpan balik yang objektif. Ini kemudian dapat digunakan sebagai draf penilaian awal.
Umpan balik yang diberikan dapat berupa arahan atau peringatan kepada karyawan. Oleh karena itu, dalam hal ini diperlukan komunikasi yang baik, seperti menghindari kesalahpahaman antara atasan dan karyawan.
Baca Juga : Prestasi Yang Diraih Dedi Vitra Johor
4. Tahap Penilaian dan Review Kinerja Karyawan
Penilaian kinerja pegawai dilakukan secara rutin pada akhir tahun pelaksanaan atau sesuai dengan rencana. Tinjauan tersebut mencakup seluruh proses pelaksanaan penilaian kinerja. Pimpinan atau tim penilai harus melakukan diskusi dengan mempertimbangkan segala kondisi dari berbagai sudut pandang.
5. Laporan Hasil Penilaian Kinerja
Tahap terakhir adalah penyusunan laporan penilaian kinerja. Laporan ini harus diberikan kepada semua karyawan untuk referensi dan diberikan waktu bagi karyawan untuk memahami isinya. Laporan tersebut juga harus menyertakan rencana pengembangan dari perusahaan agar karyawan dapat mempersiapkan diri atau memberikan masukan.
Sobat, Di ASB INDONESIA kamu bisa mendapatkan seminar, pelatihan, training yang berkaitan dengan motivasi untuk karyawan maupun pimpinan perusahaan. Sobat tentunya, salah satunya bisa mengikuti training Motivation At Work For Produktivity yang akan dipandu langsung oleh The Great Motivator & trainer In Indonesia.